IPOL.ID – Sejumlah petugas Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggagalkan pengiriman sebanyak 24 calon pekerja migran Indonesia ilegal yang bakal dikirim ke Arab Saudi.
Petugas BP2MI menyelamatkan puluhan calon PMI itu dari sejumlah kamar hotel di satu hotel yang dijadikan tempat penampungan di wilayah Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada Rabu (31/5) sore.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengungkapkan, para korban diamankan setelah pihaknya mendapat laporan warga terkait keberadaan 24 korban yang hendak menunggu dikirim ke Arab Saudi.
“Mereka sedang menunggu proses medical check serta proses administrasi. Mereka hendak dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga,” tutur Benny di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/5).
Kepala BP2MI menjelaskan, dari 24 korban tidak mengetahui bahwa mereka akan diberangkatkan ke Arab Saudi sebagai calon pekerja migran ilegal oleh sindikat perdagangan orang.
Mereka tidak mengetahui bahwa pemerintah Indonesia sudah sejak lama tidak mengirimkan pekerja migran Indonesia ke Timur Tengah karena banyaknya kasus kekerasan.
“Jadi calon pekerja migran Indonesia tersebut tidak tahu pemerintah sudah lama tak mengirim PMI ke Timur Tengah, mereka ini berusia antara 21 sampai 48 tahun. Semuanya perempuan, ada1 11 orang asal Jawa Barat, satu orang dari Banten, satu dari Lampung,” bebernya.
Benny menegaskan, para korban bahkan belum memiliki paspor resmi tersebut tergiur menjadi pekerja migran di Arab Saudi karena iming-iming dijanjikan upah Rp4,5 juta hingga Rp8 juta.
Kini para korban sudah dibawa ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia DKI Jakarta di Ciracas, Jakarta Timur. Selanjutnya segera dipulangkan ke daerah asalnya.
“Saya sampaikan kepada masyarakat yang mau bekerja di luar negeri agar bekerja sesuai prosedur sebagaimana Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia,” tegas Benny.
Sementara itu, terkait penyalur yang merekrut para korban untuk dipekerjakan itu hingga kini masih buron. Lantaran pada saat jajaran BP2MI melakukan penggerebekan di lokasi komplotan pelaku tak ada di tempat. “Penyalurnya buron,” tandasnya. (Joesvicar Iqbal)