IPOL.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menilai, terseoknya ikhtiar Indonesia mewujudkan ekonomi yang berkeadilan, mengatasi problem kemanusiaan dan menegakkan keadilan hukum tidak terlepas dari komitmen para elite untuk tegak lurus menjalankan amanat konstitusi.
Haedar Nashir mengatakan, hal ini dibuktikan dengan menebalnya kontras antara visi Indonesia yang digariskan oleh para pendiri bangsa dengan realitas hari ini.
Lalu dia mengutip sekian masalah yang kini menjadi fakta objektif bangsa Indonesia: korupsi yang menggila, asas pragmatisme hutang luar negeri yang terus berakumulasi lebih dari Rp7.000 triliun, tidak adanya kebijakan progresif untuk mengambil risiko mengatasi kesenjangan sosial, hingga menguatnya kolaborasi antara liberalisme, kapitalisme dan oligarki politik serta bisnis pascareformasi.
“Jelas bagi yang korup, mereka tidak memahami sukma dari negara ini hadir dan bagaimana para pejuang bangsa kita mengorbankan jiwa untuk Indonesia (merdeka) hari ini,” kritik Haedar.