Sebagai pembicara kunci dalam giat KG Media bertajuk “Ekonomi, Keadilan, dan Kemanusiaan”, Haedar lantas menantang keberanian para elite yang maju dalam kontestasi politik 2024 untuk mengangkat masalah substantif ini.
“Kita perlu memperbincangkan dengan argumen yang kuat, ruh dan nyawa Keindonesiaan yang otentik tanpa kemarahan, bila perlu tanpa saling menyalahkan, tapi apakah kita sebagai bangsa terbuka untuk membicarakan ini?” tantangnya.
Menurut Haedar, isu-isu di atas memiliki urgensi untuk diangkat agar hajat hidup bangsa Indonesia tidak disepelekan sebagai komoditas politik semata.
“Tapi bisakah para elite yang mau berkontestasi di 2024 memperbincangkan persoalan-persoalan krusial ini, kalau tidak maka dia memperoleh mandat dari rakyat akan punya beban berat soal korupsi, utang luar negeri, kesenjangan, kemiskinan, dan beban menghadapi oligarki yang tidak muda,” jelasnya.
Haedar Nashir, meminta para elite di legislatif dan eksekutif berhenti berdebat soal pragmatisme pemilu terkait pasangan politik untuk kemudian beralih pada topik yang lebih dibutuhkan rakyat, hingga topik-topik menyangkut kedaulatan negara semisal penguasaan Sumber Daya Alam, yang semuanya harus mengacu pada dasar konstitusi.