“Kutahu backhand Yurii sangat bagus. Dia juga cerdik dalam menempatkan dropshot serta slice. Sementara itu, servisnya sudah tentu berkualitas. Meskipun begitu, adakalanya ia gagal dalam dua kesempatan sekaligus,” pemain yang mulai bermain sejak berumur delapan tahun.
Momentum berlanjut, Sora membukukan dua kemenangan beruntun kala membuka set kedua. Namun, aksi menggarit servis yang satset di awal set nyaris sia-sia. Nasib baik, pemain kidal itu menghidarkan break di gim kelima. Slicenya lepas dari jangkauan lawan yang jangkung.
Sepanjang laga pagi ini, Sora bagai benteng menghalau serangan. Gagal sebelas upaya lawan merenggut servisnya. Yurii pun mengakui kedigdayaan tersebut. Di setiap harapan yang sirna, raketnya mesti mendengarkan berbagai keluhan dalam kata-kata berbahasa Slavia-timur.
“Yurii memperjuangkan tiap poin tanpa kenal lelah. Jadi, aku pun mesti fokus sama penampilan serta tubuhku sendiri. Capek kali, laga ini betul-betul menguras habis tenagaku,” ucapnya.
Pada akhirnya, Sora kembali mengambil break untuk menyudahi laga. Selepas berbalas tiga kali pukulan, bola lawan jatuh di luar garis lebar lapangan. Setelah wasit menetapkan bola itu keluar, ia pun terlentang kegirangan akan keberhasilannya.