“Mereka mungkin menghindari situasi sosial, merasa terisolasi, atau mengalami kesulitan dalam merasa nyaman dengan diri mereka sendiri,” terangnya.
Aisha menambahkan penderita BDD juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan makan. Ketidakpuasan yang berlebihan terhadap penampilan dan kekhawatiran tentang tubuh mereka dapat memicu pola makan yang tidak sehat atau perilaku makan yang terganggu.
Jangan Self Diagnose
Lalu bagaimana jika merasa terkena BDD? Aisha mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan self diagnose. Jika mengalami gejala-gejala yang mengarah kepada BDD, ia menyarankan untuk tidak segan mencari bantuan profesional. Dengan perawatan yang tepat, termasuk terapi dan jika diperlukan pengobatan, dampak negatif BDD dapat dikurangi dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.
Aisha menyampaikan terdapat beberap acara yang bisa dilakukan untuk menekan atau mencegah munculnya BDD. Pertama, pendidikan dan pemahaman. Belajar tentang BDD dan memahami gejala serta faktor risiko yang terkait dapat membantu untuk mengenali tanda-tanda awal dan mencari bantuan jika diperlukan.