IPOL.ID – Di salah satu kelas Keiko Kawano baru-baru ini, lebih dari belasan siswa sekolah seni Tokyo memegang cermin di depan wajah mereka. Mereka melebarkan sisi bibirnya ke atas dengan jari-jari sebagai cara berlatih untuk tersenyum.
Berlatih tersenyum bukanlah sesuatu yang kebanyakan orang pilih untuk menghabiskan uang mereka. Namun Kawano sebagai instruktur senyum melihat lonjakan permintaan tersebut di Jepang pasca dunia memutuskan untuk tak lagi menggunakan masker usai pandemic COVID-19 usai.
Himawari Yoshida, 20 tahun, salah satu siswa sekolah itu, mengatakan dia perlu memperbaiki senyumnya. Dia mengambil kelas itu sebagai bagian dari kursus sekolahnya untuk mempersiapkan mereka menghadapi pasar kerja.
“Saya tidak banyak menggunakan otot wajah saya selama COVID, jadi ini latihan yang bagus,” katanya.
Perusahaan Kawano Egaoiku – secara harfiah berarti “Pendidikan Senyuman” – mengalami lonjakan permintaan lebih dari empat kali lipat dibandingkan tahun lalu. Pelanggan mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari perusahaan yang mencari tenaga penjualan yang lebih mudah didekati dan pemerintah daerah yang ingin meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Pelajaran yang memakan waktu satu jam itu dipatok seharga 7.700 yen atau sekitar Rp800 ribu.