Dalam hal ini, peran takmir masjid sangat diperlukan, karena takmir masjid lah yang menentukan siapa saja yang akan mengisi cermah atau berdakwah di masjid tersebut. Kiai Cholil Nafis juga menegaskan agar takmir masjid lebih teliti saat mengundang tokoh agama agar tidak terjadi dakwah-dakwah yang disusupi oleh aksi kampanye.
“Maka, tidak perlu mengundang orang-orang yang mau kampanye di dalam masjid. Kalau besok ada yang kampanye untuk memilih salah satu calon baik presiden ataupun legislatif, besoknya nggak usah diundang lagi. Kalau sekiranya menimbulkan masalah, langsung dibisikin (pak, sudah berhenti saja pak, kita ganti sholawatan),” kata Kiai Cholil.
“Kalau di luar masjid silahkan berkampanye, tetapi di dalam masjid jangan berkampanye,” tegasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Kiai Cholil menyampaikan bahwa sebenarnya berbicara politik di dalam masjid bukanlah hal yang tabu, bahkan membicarakan politik di dalam masjid sebenarnya dibolehkan. Akan tetapi, politik yang dimaksud adalah keadaban.