Selain itu, beliau mengatakan juga bahwa pameran ini merupakan bentuk pertanggung jawaban profesi pelukis kepada masyarakat.
“Jejak-jejak jiwa” adalah representasi-refleksi-cerminan yang keluar dari jiwa-jiwa sang pelukis atas perjalanan berkesenian mereka dan juga hasil pengembaraan pengalaman batin yang dituangkan di atas sebuah kanvas putih.
Maha karya para pelukis merupakan cerminan jiwa mereka. Syarah H. Andriani, Kepala Cabang IFI Wijaya, memberikan apresiasi yang tinggi pada pameran kali ini.
Beliau menyampaikan sebuah kutipan dari Albert Camus, penulis kenamaan Prancis yang mengatakan, “Toute oeuvre d’art authentique est un cadeau offert au futur ». Hal mana bila diterjemahkan adalah setiap karya seni adalah hadiah yang diberikan untuk masa depan.
Senada pada kutipan tersebut, dengan setulus hati, beliau mengucapkan terima kasih kepada Jan Praba, Maria Tiwi, Johana Mulyo, Nita Nursita dan Sylvia Christine atas “hadiah masa depan” yang di tampilkan dalam Pameran Lukisan “Jejak-jejak jiwa”. Sukses selalu dan terbanglah melanglang dunia! (tim)