Justin dan Thiemo pun mencetak break pada gim pembuka set kedua. Lesatan bola mereka memperdaya lawan. Tanpa bertele-tele, mereka rebut servis lawan sekali lagi.
Lagi-lagi, lawan tak dapat mengantisipasi. Sementara itu, dalam bertahan, duet yang terpaut sebelas tahun itu menggagalkan seluruh percobaan break selama laga satu jam tujuh menit.
“Tidak bisa dibilang menang mudah juga. Kami tahu kami harus press terus sepanjang laga, harus selalu agresif. Kalau enggak, lawan punya kesempatan untuk balik. Apalagi, kita tahu mereka menyingkirkan seeded teraras di semifinal kemarin,” tutur Justin.
Berkat hasil turnamen berlevel M15 ITF ini, Justin mengoleksi sembilan gelar sepanjang karir dan kedua pada tahun ini. Kendati demikian, tunggal nomor dua Indonesia ini mengaku belum memiliki target khusus pada sektor ganda dan ingin fokus bermain tunggal. Semata pengingat, lima tahun lalu, ia pernah berada di peringkat 403 ganda dunia.
Di pekan ketiga turnamen yang disponsori perusahaan tambang yang melantai di bursa saham dengan kode HRUM, duet juara ini akan kembali berlaga.
“Kami masih dalam proses adaptasi supaya bisa sreg. Masih ada beberapa kesalahan yang akan kami evaluasi bersama pelatih. Dari saya sendiri, mungkin akan berbenah di poin-poin krusial, ya,” tutur Justin.