IPOL.ID – Jakarta Barometer memandang wacana Kota Jakarta menjadi kota Global, merupakan gagasan atau ide yang perlu mendapat tempat di seluruh lapisan masyarakat kota Jakarta.
Diskusi ilmiah tentang posisi Kota Jakarta pasca tidak mejadi Ibu Kota Negara kiranya dapat berjalan utuh dalam menemukan sebuah bentuk yang ideal terhadap Kota Jakarta yang berhasil menjadi Ibu Kota Negara.
“Jakarta harus tetap menjadi Kota Besar yang tidak kehilangan posisinya dalam menjaga harmonisasi diaspora masyarakat Indonesia,” ujar Jim Lomen Sihombing selaku Inisiator Jakarta Barometer kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/6).
Diharapkannya, usia 496 merupakan momentum bagi Jakarta tetap menjadi kekuatan penunjang ekonomi negara. Mengingat, sambung dia Jakarta terkenal dengan karakteristik sebagai kota jasa.
“Kota Jakarta tetap akan menjadi barometer pembangunan bersama kota – kota pendampingnya,” katanya.
Lebih jauh, Jakarta Barometer memandang posisi kota Jakarta terhadap Ibu Kota negara tetangga tetap memegang peranan.
“Jakarta tetap harus fokus menjadi Kota berdaya saing Global, dalam menjalin hubungan dengan ibu kota negara lain,”imbuhnya.
Meski begitu, Jim Lomen Sihombing berharap Jakarta fokus memecahkan masalah yang selalu muncul.
“Menjawab tantangan menjadi kota global bukan sekedar tanggung Jawab pemerintah kota Jakarta saja, tetapi juga menjadi tanggung Jawab seluruh lapisan masyarakat kota Jakarta,” bebernya.
Oleh Karena itu, Jakarta Barometer, mengajak seluruh lapisan masyarakat Kota Jakarta, untuk bersama sama secara simultan mempersiapkan diri menjadikan Kota Jakarta tetap menjadi Kota impian bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Tentunya tanpa menghilangkan hegemoni kebesaran Jakarta dalam proses menjadi ibu kota negara,” katanya.(Sofian)