Bukan hanya itu, sektor ini juga menyumbang 15 persen dari emisi karbon negara tersebut. Shurma mengatakan bahwa saat ini terdapat peluang untuk membangun industri yang didorong oleh energi terbarukan.
“Jika Anda harus membangun kembali, adalah logis untuk membangun kembali industri yang ramah lingkungan sejalan dengan teknologi baru. Visi kami adalah untuk membangun industri baja ramah lingkungan berkapasitas 50 juta ton di Ukraina,” katanya kepada Reuters.
Dengan demikian, Ukraina akan menjadi pemasok baja ramah lingkungan dengan harga termurah di dunia sekaligus menjadi pendukung Eropa dalam upayanya mengurangi karbon yang disebabkan oleh investasi di bidang tenaga angin, surya, nuklir dan hidro.
Dalam rangka membantu mengumpulkan dana awal yang bernilai US$20 hingga US$40 miliar, Ukraina berencana untuk membentuk koalisi industri untuk mengembangkan rencana yang telah dibuatnya tersebut.
“Pekerjaan persiapan kemungkinan akan memakan waktu satu setengah tahun, agar realistis, konstruksi yang sebenarnya hanya akan dimulai setelah perang berakhir,” kata Shurma.