IPOL.ID – Untuk kedua kalinya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menginisiasi Gerakan Pembagian 10 juta Bendera Merah Putih. Untuk tahun ini, durasi gerakan tersebut diperpanjang, yakni sejak 1 Juni 2023 hingga Agustus 2023.
Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar mengungkapkan alasan diperpanjangnya durasi gerakan tersebut.
“Kami pikir di bulan Juni sampai Agustus adalah sebuah rangkaian kegiatan yang kita jalankan dimana pada bulan-bulan tersebut ada bulan baik untuk meningkatkan kebersamaan kita sebagai bangsa dan negara. Dimana di bulan Juni juga ada Hari Lahir Pancasila, ada Hari Kebangkitan Nasional,” ujar Bahtiar melalui video conference, Kamis (22/6).
Sepeeti diketahui, animo masyarakat terhadap gerakan tersebut luar biasa. Seperti tahun sebelumnya, gerakan tersebut turut didukung oleh Pemerintah Daerah (Pemda), swasta, komunitas warga dan forum kemasyarakatan.
“Kita mau ini bukan hanya merupakan gerakan yang hanya searah yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah tetapi harus menjadi gerakan yang melembaga di masyarakat sehingga satu ketika bisa menjadi kebiasaan,” kata Bahtiar.
Ia mengatakan, kecintaan terhadap bangsa harus terus dipelihara karena ada waktu-waktunya di mana kerekatan nasionalisme itu melonggar, makanya harus dirawat. Sehingga para pemimpin bangsa dimanapun levelnya harus merawat itu, supaya kecintaan warga terhadap negara senantiasa terpelihara.
Menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk merawat kecintaan terhadap bangsa. Pihaknya pun menginisiasi caranya dengan membagikan Bendera Merah Putih. Sebab, Bendera Merah Putih dianggap simbol netral yang paling kuat bagi bangsa dan negara.
Gerakan pembagian 10 juta bendera ini juga sebagai pengingat bahwa ada bagian yang sangat tinggi dan sangat mulia kedudukan dan kehormatannya di antara seluruh bendera-bendera dan simbol, yakni Bendera Merah Putih.
“Saya kira tahun ini menjadi sangat penting dan mudah-mudahan bisa menjadi alat dinamisasi sehingga bisa mengingatkan pada siapapun bahwa perbandingan nilai-nilai kompetensi, kolektif dengan semua bendera tetapi jangan lupa kita masih dalam sebuah negara yaitu Indonesia. Ibarat dalam laga sepak bola boleh aja agak kencang dengan tendangan bola lambung dan bola pendek tetapi jangan sampai membakar stadion,” tutup Bahtiar.(Yudha Krastawan)