“Karena tidak semua mendapatkan kesempatan itu. Dan di sana PMI harus menjaga nama baik bangsa dan negara, itu pesan kami. Jangan pernah melanggar peraturan di Korea Selatan,” pesan Seriulina.
Sejauh ini BP2MI telah memberikan pelayanan kepada PMI dan keluarga. Lounge PMI juga sudah tersedia di delapan bandara, di antaranya di Bandara Soekarno Hatta, Juanda, Surabaya, Semarang, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung dan Yogyakarta.
“Tagline kita Pergi Migran Pulang Juragan, sehingga ada kebanggan sebagai PMI untuk dapat menjalankan tugas dan kewajiban di tempat negara yang ditempati sampai habis masa kontrak sehingga pulang dapat membawa hasil bagi keluarga dan membawa perubahan sosial khususnya dalam ekonomi lebih mencukupi,” tukasnya.
Selain itu, para PMI setelah sampai di perusahaan masing-masing yang telah ditunjuk pemerintah, sambung Seriulina, sebelum mulai bekerja akan ada masa orientasi perkenalan pada bidang yang akan dikerjakan selama tiga hari itu tadi.
“Karena pengalaman kita ada beberapa pelanggaran di Korsel oleh para PMI berkendara tidak menggunakan surat-surat, tak ada sim, dan ada juga yang kabur sebelum masa kontrak habis sehingga melalui KBRI kita di Seoul Korsel masig mencari informasi selanjutnya bagi PMI yang kabur,” ungkapnya.