IPOL.ID – Tata ruang di Jakarta dinilai sudah mengalami kepadatan. Bangunan yang ada di Jakarta pun dianggap tidak teratur.
Walhasil, hal itu pun menjadi perhatian politisi di Kebon Sirih. Penataan ulang pun dianggap menjadi solusi agar Jakarta kembali rapih, dan ruang terbuka hijau (RTH) bisa lebih proforsional.
Hal itu diungkapkan pimpinan Komisi C, Rasyidi saat berbincang dengan wartawan, Kamis(13/7). “Tata ruang Jakarta itu sudah terlalu padat. Bangunan atau properti sudah tidak teratur lagi. Seperti diketahui Pemprov DKI ingin RTH mencapai 30 persen. Kondisinya apakah RTH itu bisa tercapai?,” ujar Rasyidi.
Seperti diketahui, DPRD dan pemprov DKI Jakarta, Rabu (12/7) menandatangani kesepakatan pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang rencana tata ruang dan rencana wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2022-2042.
Menurut politisi dapil Jakarta Timur ini sampai saat ini RTH di Jakarta baru mencapai 9 persen yang terdiri dari 6 persen RTH publik dan 3 persen RTH private.
“Saya usulkan agar target RTH dirubah. Karena kalau 30 persen sulit terwujud. Alhamdulillah, dalam rapimgab pembahasan Raperda RTRW usulan ini mendapat respon positif dari kepala Bappeda dan ketua bapemperda DPRD DKI Jakarta,” bebernya.
Rasyidi mengungkapkan salah satu cara agar target RTH tercaoat yakni dengan memanfaatkan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) dengan baik.”Dengan memaksimalkan lahan fasos dan fasum. Tentunya target memenuhi RTH di Jakarta bisa terealisasikan, ” tutupnya. (Sofian)