Diduga celah-celah pagar itu digunakan sebagai akses masuk para pria penyuka sesama jenis yang selama ini menyalahgunakan Hutan Kota Cawang untuk berbuat mesum.
Karena sebelumnya aparat Satpol PP Jakarta Timur mengamankan seorang diduga kelompok LGBT pada Selasa (25/7) di Hutan Kota Cawang, pria tersebut kedapatan hendak kabur dari celah pagar.
Namun untuk itu, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur kini memastikan sudah menutup seluruh celah, serta meningkatkan pengawasan dan pengamanan di Hutan Kota Cawang.
“Pada Hutan Kota UKI sudah ada dua orang petugas Pamdal (pengamanan dalam) yang berjaga bergantian. Kami juga menambah lampu penerangan berupa lampu tembak,” tambah Yanti.
Nantinya Pamdal dari Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur tersebut yang akan bekerja sama dengan Satpol PP, Garnisun terkait pengawasan di Hutan Kota Cawang.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Budhy Novian mengatakan, sejak penjagaan 24 jam penuh pada Hutan Kota Cawang dimulai pada Selasa (25/7) hingga kini tidak ditemukan adanya praktik asusila lagi.