IPOL.ID – Sekitar 110 kilogram (110.400 gram) narkotika jenis sabu merupakan produksi super laboratorium asal Myanmar yang diamankan aparat Badan Narkotika (BNN) dari wilayah di Aceh dan Kalimantan Barat, dijual dengan harga fantastis.
“Sabu produksi super laboratorium itu artinya memiliki kualitas jauh di atas narkoba produksi rumahan atau disebut kitchen laboratory, dan clandestine laboratory atau pabrik gelap,” kata Kepala BNN, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose pada awak media di markas BNN Cawang, Jakarta Timur, Selasa (18/7) siang.
Golose mengatakan, berdasar hasil uji dilakukan 110 kilogram sabu tersebut dibuat sindikat internasional dengan alat laboratorium mutakhir.
“Barang itu (paket sabu) kelihatannya sepele, tapi tidak gampang proses pembuatannya dan menghasilkan barang yang bagus,” ujar Golose.
Paket 110 kilogram sabu yang dikemas dalam sejumlah bungkus teh tersebut dibawa ke Indonesia melalui perairan Sungai Mekong wilayah Myanmar, dan dikirim melalui wilayah Malaysia.
Menurut Golose, termasuk (narkotika) berkualitas tinggi untuk satu bungkus paket sabu dengan berat sekitar satu kilogram itu saja harganya diperkirakan dapat mencapai lebih dari Rp1 miliar.