Penelitian tentang aktivitas antioksidan, antikanker, antimalaria dan kandungan kimia dari Calophyllum spp, Pluchea indica Less dan Taya telah dilakukan oleh Jamilah, yang juga Peneliti Ahli Utama. “Kasus angka penyakit kanker dan malaria cukup tinggi di Indonesia. Dan kanker menjadi penyebab kematian terbesar di dunia, serta kasusnya meningkat hingga 70 persen dalam dua dekade. Sedangkan malaria penyakit infeksi yang mematikan nomor 5 dan menurut WHO tahun 2018 ada 3,2 juta penduduk dunia beresiko tinggi terinfeksi malaria,” terang Jamilah.
“Tujuan penelitian ini untuk memperoleh senyawa yang mempunyai aktivitas antioksidan, antikanker, dan antimalaria. Manfaatnya dapat meningkatkan nilai tambah tanaman Calopyllum, Pluchea indica dan Taya sebagai bahan baku obat mematikan tersebut. Kemudian dampaknya mengurangi ketergantungan obat impor setelah dilakukan uji in-vitro/in-vivo, pra klinis dan klinis,” bebernya.
Selanjutnya Jamilah juga mengungkapkan dalam Calophyllum spp, ada 12 senyawa anti kanker dan 7 senyawa anti malaria. Terdapat enam senyawa lainnya di tumbuhan Pluchea Indica selain yang ada di Calopyllum. Sedangkan untuk tumbuhan Taya, ekstrak etil asetat Taya (Neonauclea calycina) memiliki aktivitas sitotoksisitas dan aktivitas antioksidan yang bagus. “Semoga penelitian ini dapat menghasilkan struktur senyawa yang aktif dan efisien sehingga bermanfaat bagi banyak orang,” pungkasnya. (tim)