“Bersama-sama, kita dapat mendukung agenda peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk memitigasi krisis dalam jangka pendek, serta menciptakan keberlanjutan dan produktivitas sistem pangan dalam jangka menengah-panjang. Dengan memanfaatkan kekuatan kerja sama lintas sektoral keuangan dan pertanian, kami optimis dapat membuat kemajuan dalam menciptakan dunia di mana ketahanan pangan bukan hanya tujuan tetapi kenyataan,” ungkap Yogi Rahmayanti.
Pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi isu ketahanan pangan dan dampaknya juga telah dibahas oleh berbagai organisasi internasional. Menurut laporan Food and Agriculture Organization yang diterbitkan pada tahun 2022 berjudul The Asia Pacific Regional Overview of Food Security and Nutrition, jumlah orang yang menghadapi kelaparan di kawasan Asia Pasifik meningkat dari 370 juta menjadi 396 juta pada tahun 2021.
Di kawasan ini, sekitar 1,1 miliar orang tidak memiliki akses pangan yang memadai pada tahun yang sama. Wilayah Asia Pasifik juga merupakan rumah bagi 52% penduduk dunia yang kekurangan gizi. Di bawah Keketuaan tahun 2023, Indonesia menginisiasi kerja sama antara sektor keuangan dan sektor pertanian sebagai bagian dari solusi dan upaya realisasi komitmen dunia untuk mewujudkan dunia yang bebas dari kelaparan pada tahun 2030 (Sustainable Development Goals 2).