“Itu ada alatnya, kondom dan handbody. Posisinya ada di paling belakang,” beber Badrudin di Hutan Kota UKI Cawang, Makasar, Jakarta Timur, Selasa (25/7) malam.
Area sekitar pohon beringin dan pepohonan pisang di sudut belakang dipilih jadi tempat berbuat mesum karena letaknya berada jauh dari tepi jalan, sehingga luput dari pantauan.
Kondisi Hutan Kota UKI Cawang yang tidak memiliki penerangan memadai pun kian membuat ulah kelompok penyuka sesama jenis yang berbuat asusila itu kian tidak terpantau warga.
Saat penyisiran, jajaran Satpol PP Jakarta Timur pun harus mengandalkan penerangan dari senter untuk mencari barang bukti menggunakan batang kayu di antara akar pohon beringin.
“Kegiatan mereka (kelompok LGBT) itu malam, kalau pagi jarang. Karena kalau pagi kan ada PHL dari Sudin Pertamanan dan Hutan Kota, jadi mereka malam kegiatannya,” tukas dia.
Badrudin mencontohkan, saat jajarannya dibantu Babinsa, dan Bhabinkamtibmas melakukan penggerebekan di Hutan Kota UKI Cawang pada Rabu (19/7) malam sekitar pukul 22.00 WIB.