IPOL.ID-Dua pecatur putra-putri terbaik Indonesia yakni Grand Master (GM) Susanto Megaranto dan Grand Mater Wanita-Master Internasional (GMW-MI) Medina Warda Aulia telah memulai perjuangannya di kejuaraan catur paling bergengsi Piala Dunia Catur 2023 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan, 30 Juli sampai 24 Agustus 2023.
Pada partai pertama di putaran pertama, Minggu (30/7/2023) kedua duta Indonesia ini berhasil menorehkan hasil positif.
Medina (elo rating 2355) mengalahkan lawannya GMW dari Filipina Janelle Mae Frayna (2243) pada langkah ke-37.
Bermain dengan buah putih, Medina tampil agresif. Pada langkah ke-12 pecatur kelahiran 7 Juli 1997 ini berani mengambil risiko dengan melakukan rokade panjang. Sementara sang lawan memilih rokade pendek.
Medina berhasil memanfaatkan langkah kurang cermat Frayna yang menukar Kudanya dengan pion Medina di petak C4. Alhasil Medina jadi unggul satu perwira sehingga sangat leluasa membombardir pertahanan lawan. Frayna akhirnya menyerah di langkah ke-37.
Dengan kemenangan ini, Medina berpeluang besar lolos ke putaran kedua. Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) dari Pascasarjana Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) hanya membutuhkan hasil remis atas Frayna pada partai kedua yang dimainkan hari ini, Senin (31/7/2023).
Susanto Remis
Sementara rekannya Susanto Megaranto (elo rating 2505) berhasil menahan remis GM dari Belarusia, Sergei Azarov (2589).
Kedua pemain sepakat berbagi angka 0,5-0,5 pada langkah ke-48.
Memainkan buah putih, Susanto agak kesulitan mengembangkan permainan. Azarov terus menekan Susanto dengan manuver Menteri, Kuda, Benteng dan Gajahnya. Apalagi setelah dua Gajah Susanto terpaksa ditukar dengan dua Kuda lawan. Kendali permainan cenderung dikuasai Azarov yang memiliki sepasang Gajah. Gajah putih Azarov di petak B7 menguasai diagonal ke jantung pertahanan Susanto. Mau tak mau sepasang Kuda Susanto lebih banyak berperan sebagai pelindung.
Momen kritis terjadi ketika Gajah dan Benteng Azarov mengancam Kuda Susanto di petak E3 yang hanya dijaga Menteri.
Susanto menghabiskan waktu pikir cukup lama sampai 11 menit untuk menemukan langkah terbaik menjawab serangan Azarov. Beruntung pecatur asal Indramayu ini berhasil mengantisipasi dengan melangkahkan Kudanya di petak E3 ke G4 untuk mengancam balik Gajah Azarov di H6 dan skak Benteng di petak F6.
Menghadapi serangan balik Susanto, mau tak mau Azarov harus melakukan pertukaran-pertukaran untuk menjaga kemungkinan kalah. Mengingat posisi Rajanya praktis sudah tanpa pengawalan dan dua bidaknya di petak B6 dan D6 sangat lemah dan mudah dijatuhkan.
Setelah terjadi pertukaran-pertukaran perwira, kedua pemain hanya memiliki Menteri dan bidak dengan posisi Raja masing-masing sangat terbuka. Azarov memiliki tiga bidak sedangkan Susanto dua bidak yang saling mengikat di petak B2 dan C3.
Meski unggul satu bidak tetapi Azarov tak memiliki kesempatan untuk memaksimalkan keunggulannya. Karena Menteri Susanto bisa melakukan skak abadi atau menjatuhkan bidak Azarov di petak H4. Akhirnya di langkah ke-48 kedua pemain sepakat remis. (bam)