Ketika panel ahli membacakan dengan lantang sebagian kisah mengerikan yang mereka kumpulkan dari anak-anak korban pelecehan seks yang baru ditemukan di Gereja Katolik Portugis, para uskup senior negara itu tampak merasa tidak nyaman duduk di kursi mereka di barisan depan.
Meskipun skandal itu tidak disebutkan dalam agenda resmi Paus, ia diperkirakan akan bertemu para korban dalam kunjungannya selama lima hari itu. Fakta bahwa pertemuan itu bahkan tidak ada dalam program resmi adalah sesuatu yang dikritik oleh sejumlah korban. Lebih lanjut, para korban mengatakan bahwa pada Hari Pemuda Sedunia seharusnya kasus-kasus pelecehan seks menjadi prioritas untuk dibicarakan di antara para pemuda. (tim/voaindonesia)