Kesemarakkan acara dan forum internasional tidak identik dengan kekuatan strategis umat Islam di panggung dunia. Dunia Islam pun belum menjadi kekuatan utama dalam konstelasi geopolitik dan ekonomi global.
Kesadaran keislaman meningkat, tetapi titik beratnya lebih ke hal-hal simbolik seperti penggunaan kata-kata Islami dan cara berpakaian, serta kesemarakan beribadah mahdhah. Semuanya baik, tetapi penting ditingkatkan dan difokuskan pada membangun berbagai kemajuan yang strategis dalam kehidupan umat Islam.
Agar umat mayoritas di negeri ini berubah nasib dari besar kuantitas ke kuat kualitas, dari ketertinggalan pada keunggulan, serta menjelma menjadi “Khaira Ummah” atau umat terbaik di seluruh bidang kehidupan.
Membangun persatuan ke arah yang lebih produktif dan strategis penting dilakukan secara kolektif. Sembari mengeliminasi ananiyah hizbiyah atau fanatisme golongan yang sering merusak ukhuwah Islamiyah. Umat Islam masih belum solid dan kohesif sebagai kesatuan umat, masih terpecah-belah dalam orientasi masing-masing, tidak jarang saling serang satu sama lain.