Terbaru, Turki dilaporkan memulangkan Komandan Batalyon Azov ke Ukraina. Langkah ini dianggap sebagai pengkhianatan bagi Rusia karena mengingkari kesepakatan yang ditengahi oleh Ankara yang berjanji untuk mempertahankan komandan Azov di Turki sampai akhir perang Rusia di Ukraina.
Turki juga setuju meneruskan tawaran Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO ke parlemen. NATO sendiri notabenenya adalah rival pertahanan Rusia dan masuknya Stockholm dalam aliansi itu disebabkan serangan Moskow pada Ukraina, yang dianggap telah mengancam keamanan Negeri Scania.
Negosiasi yang dilakukan Erdogan dan Putin terkait kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dengan Ukraina (Black Sea Grain Initiatives) yang ditengahi PBB dan Turki masih tersendat. Pada Sabtu pekan lalu lalu Erdogan mengatakan telah menekan Rusia untuk memperpanjang kesepakatan yang akan berakhir 17 Juli itu, setidaknya tiga bulan. (bam)