IPOL.ID- Sosok Pino Jeffta Udayana Bahari tercatat sebagai satu-satunya petinju amatir Indonesia yang meraih medali emas di ajang Asian Games 1990 Beijing. Putra pelatih tinju Daniel Bahari ini menjadi salah satu petinju idola.
Dalam setiap penampilan, Pino, panggilan akrabnya, terlihat sangat garang dalam melepaskan pukulan. Sejak bel berbunyi, dia selalu memaksa lawan bertarung dalam jarak pendek dan siap melayani adu pukulan.
Kegarangan Pino di atas ring sudah tidak terlihat lagi. Dia terlihat sangat sopan. Perubahan itu terjadi akibat kerasnya kehidupan yang harus dijalani Pino Bahari usai pandemi Covid-19 melanda.
Kini, Pino yang sudah tidak bisa mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan hanya mengandalkan profesi sebagai pelatih di sasana miliknya Cakti Bali harus bantig stir. Dia menekuni profesi driver taxi online.
“Bisnis sasana tinju sepi setelah pandemi Covid-19. Penghasilan dari melatih tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena Bali daerah wisata jadi pekerjaaan yang cepat didapat jadi driver mobil online,” kata ayah dua anak ini.