“Sebenarnya hasil lab yang keluar dari giok Nabire adalah Jadeite Jade Tipe A sama dengan Mawsitsit dan atau giok Burma sendiri sama-sama bagus,” ujar dia.
Udi menjelaskan, pada penelitian Tahun 1974 dari Swiss, menunjukkan hasil laboraturium dari giok Nabire sama halnya dengan Mawsitsit dan atau giok Burma.
“Meski giok Nabire berasal dari Indonesia, Nabire, Papua. Jadi tetap hasil uji lab sebuah batu permata berpatokan pada dunia perbatuan internasional,” ungkapnya.
Lebih jauh, sambungnya, keindahan giok Nabire ada diwarnanya dan dari tingkat kejernihan batu yang tembus cahaya.
Perlu diketahui bahwa giok Nabire memiliki tiga macam kelas, yaitu Jadeite Jade Tipe A, B dan C. Untuk giok Nabire tipe A, batu giok tersebut bawaan awal asli sudah natural dari alamnya, hanya tinggal memoles.
Kemudian giok tipe B, giok yang sudah melalui proses pembakaran dan atau oven. Selanjutnya pada tipe C, giok yang berwarna dasar putih diberikan pewarna kimia, dan atau batu tersebut tidak melalui proses alami.