IPOL.ID – Daerah penyangga diharapkan ikut andil dalam menangani polusi udara di Jabodetabek yang saat ini menjadi fokus pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Permintaan itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono lantaran Jakarta tidak bisa menyelesaikan persoalan tersebut tanpa peran daerah penyangga.
“Memang namanya polusi udara tidak bisa Jakarta sendiri, tapi harus Jabodetabek, tidak bisa sendiri (Jakarta) untuk mengatasi itu,” kata Heru di acara ‘Diskusi Publik Quick Response Penanganan Kualitas Udara di DKI Jakarta’ Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Senin (28/8).
Disamping peranan yang diharapkan, daerah penyangga ikut dalam memberikan saran dalam menangani polusi udara.
“Tolong Pak Bupati, Pak Wali Kota juga kita sama-sama menurunkan polusi di Jabodetabek, Jakarta nggak bisa sendiri karena cukup luas area yang terdampak,” paparnya.
Heru menegaskan, bahwa kendaraan yang di saat ini berseliweran di Jakarta berasal dari masyarakat penyangga yang bekerja di Jakarta. Menurut Heru, motor merupakan kendaraan penyumbang emisi terbesar di Jakarta saat ini.
“Informasi dari Dinas Perhubungan bahwa kendaraan yang masuk dari Bodetabek ke Jakarta itu 900.000 per hari. Itu juga menjadi perhatian kita,” ungkap Heru.
Sebelumnya, Satgas Uji Emisi yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup DKI, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, serta Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dan Komando Garnisun Tetap I / Jakarta akan melaksanakan razia kendaraan bermotor yang tidak lolos uji emisi di Wilayah Jakarta mulai 1 September 2023.
Razia ini merupakan penegakan hukum Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Peraturan Gubernur No. 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.(Sofian)