“Situasi seperti sakit dan musibah tidak bisa dihindari. Musibah bisa terjadi, tinggal bagaimana kita menyiasati tantangan yang dihadapinOlympian. Kami akan mencoba membuka sistem, formatnya harus dimatangkan yang bisa berguna bagi para Olympian dan itu harus didukung semua pihak,” kata Okto.
Sementara itu, Lilies berterima kasih atas perhatian NOC Indonesia. Menurutnya terobosan yang ditawarkan NOC sangat penting bagi para Olympian, terutama yang jatuh sakit di hari tua.
“Kondisi Kusuma Wardhani hari ini sudah bisa pindah dari kamar ICU ke ruangan biasa. Terima kasih atas perhatian NOC Indonesia, apalagi tadi disampaikan Pak Okto yang juga mau membantu mencari solusi bagi para Olympian di hari tua. Tentu ini sangat berarti bagi kami,” ujar Lilies.
Sementara itu, Mardi menyampaikan terima kasih atas perhatian organisasi non-pemerintah pimpinan Raja Sapta Oktohari yang mau menyapa dan berkomunikasi dengan Olympian yang saat ini sudah pensiun.
Mardi merupakan sprinter tercepat di era-nya. Ia tampil Olimpiade Seoul, di mana kala itu ia mampu tampil hingga semifinal 100m. Mardi juga turun di lintasan Barcelona 1992.