IPOL.ID – Dalam diskusi bertema ‘Mendorong Penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Ultra Mikro’ digelar oleh Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (30/8). Diharapkan dapat membentuk UMKM yang tumbuh berkembang dan tangguh.
Diskusi tersebut dihadiri oleh Ketua Mahkamah Agung RI periode 2001-2008 juga Ketua Dewan Pers periode 2010-2016, Bagir Manan, Direktur Organisasi Masyarakat, Dirjen Politik dan Pemerintah Umum, Kemendagri, Risnandar Mahiwa, Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya, Dirjen Politik dan Pemerintah Umum, Kemendagri, Aang Witarsa Rofik.
Kemudian Kepala Bidang Informasi Publik, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Raides Aryanto, Direksi BRI, Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Yudi Sadono, dan Kepala Regional Mekaar Permodalan Nasional Madani (PNM), Ahmad Satria.
Selanjutnya, Ketum Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) periode 2023-2028, Bernadus Wilson Lumi, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) FPRMI, Muhamad Solihin.
Yudi Sadono menyampaikan, berbicara UMKM, soko guru perekonomian adalah Koperasi, setelah mengalami krisis ekonomi moneter, setelah tadinya siap menjadi macan Asia hingga akhirnya menjadi kucing, banyak terjadi PHK dimana-mana.
“Tapi semangat dalam berjuang masyarakat tetap ada, muncullah pedagang dadakan, UMKM, yang berjualan semakin ramai, ada pelaku UMKM yang klimis, cantik-cantik, UMKM yang dadakan,” kata Yudi saat diskusi bertema Mendorong Penguatan UMKM dan Ultra Mikro di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (30/8) siang tadi.
Sekretaris Perusahaan Pegadaian itu mengatakan, sebaliknya, pedagang UMKM aslinya tidak mau kalah untuk mengembangkan usahanya hingga terus adanya penguatan pada UMKM di tanah air.
Kemudian di Tahun 2021 pemerintah membentuk holding ultra mikro. Hingga ada peningkatan UMKM menjadi naik kelas. Dan Pegadaian turut memajukan UMKM naik kelas tersebut.
“Kesimpulannya, kebanyakan nasabahnya Pegadaian adalah Ibu-Ibu, 80 persen nasabah kami adalah perempuan,” ujar dia.
Lebih jauh, dia mengungkapkan, 120 tahun sudah Pegadaian mengurus UMKM. Tidak heran di Jawa ada barang-barang bisa di sekolahin ke Pegadaian, muncul 1 produk collateral. Ada jaminan atau agunan dari pihak peminjam.
Diusia 120 tahun juga Pegadaian kolaborasi dengan BRI-BRIN. Dalam perkembangannya, jumlah UMKM binaan Pegadaian dari tahun ke tahun terus meningkat, tadinya 40 ribu UMKM binaan kini menjadi 50 ribu.
“Untuk targetnya 150 ribu UMKM binaan ya,” ungkap Yudi.
“Tujuannya agar semakin mudah, membentuk UMKM tumbuh dan tangguh bersama Pegadaian, maka transformasi pun dilakukan,” tambahnya.
Pelatihan kepada nasabah pun dilakukan sebagai wujud kepedulian Pegadaian, salah satunya melalui workshop.
“Jadi Pegadaian bukan hanya memberikan pinjaman saja kepada nasabah. Sesuai dengan tema kegiatan diskusi ini,” tukas Yudi.
Dalam perjalanannya, sebanyak 100 ribu Agen Pegadaian juga telah terbentuk untuk melakukan penjangkauan kepada nasabah lainnya.
“Pegadaian memberikan program produk pemerintah melalui KUR. Tentunya sesuai kemampuan dan kapabilitas nasabah. Pegadaian pun telah meningkatkan performanya dengan digitalisasi, membuka akses pasar media digitalisasi bekerjasama dengan e-commerce,” jelasnya.
Diharapkannya, semoga UMKM dapat didengungkan secara luas terus menerus di masyarakat, sehingga akan ada peningkatan UMKM. “Kemampuan jiwa entrepreneur masyarakat dapat semakin luas lagi”.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) FPRMI, Muhamad Solihin mengatakan, kegiatan diskusi tersebut diadakan bertujuan agar UMKM sebagai sektor yang mampu bertahan, meski berkali-kali krisis, dapat menghadapinya, mampu terus tumbuh dan berkembang.
“Sama halnya dengan UMKM, kami berjuang membentuk forum ini, forum yang ingin mengambil peran, membangun bangsa,” tutur Solihin dalam kesempatan sama.
Sekadar diketahui, Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia atau FPMRI merupakan suatu forum tempat berkumpulnya para pimpinan redaksi multimedia online. Ingin memberi sumbangsih pemikiran, dan menggaungkan gagasan yang dinilai penting dan perlu diketahui masyarakat luas.
“Dengan digelarnya acara ini, kami ingin menunjukkan bahwa kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, perlu mendapat tempat, penting untuk khalayak mendapatkan hak informasi, sehingga asas kebermanfaatannya bisa tepat sasaran,” pungkas Solihin.
Acara tersebut terselenggara berkat dukungan dari BRI, Pegadaian, PNM (Permodalan Nasional Madani), Electronic City, eci.id, Yayasan Wings Peduli dan The Sultan Hotel & Residence, Jakarta. (Joesvicar Iqbal)