“Dari sisi medis, pada tahap awal bayi dalam kandungan,bila kekurangan zat gizi akan menyebabkan keguguran dan jika kekurangan gizi terus berlangsung, anak akan lahir dengan berat badan bayi lahir rendah (BBLR). Bila tetap kekurangan zat gizi sampai dengan 2 tahun maka anak tersebut mengalami stunting, bukan hanya tumbuh kembang terganggu juga membawa penyakit dan kelainan lain yang bersifat permanen,” jelasnya.
Menurut dokter Louisa jika kekurangan zat gizi bayi dalam kandungan ibu maka pembentukan organ tubuh seperti hati dan pancreas tidak maksimal, maka akan terjadi kelainan permanen juga membawa penyakit degenaratif. Seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke, jantung, dan luka yang sukar sembuh dikaki serta bisa membusuk (gangren).
Kegiatan sosialisasi tentang pencegahan stunting ini diikuti oleh warga di wilayah Condet Jakarta Timur. Selain penyuluhan tentang stunting, dilaksanakan pula berbagi kasih dari IDI Jakarta Timur dengan anak-anak dari Panti Asuhan Yayasan Mizan Amanah.(Irma)