Jenuh mendera, ide iseng muncul tak terduga. Rahmat daftar kedokteran di luar negeri, yaitu China. Peluangnya mungkin kecil, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba.
Mujur, Rahmat dinyatakan lulus pada salah satu universitas di China untuk program MBBS dengan beasiswa tuition fee dari pemerintah di sana. MBBS adalah singkatan dari Bachelor of Medicine and Bachelor of Surgery. Program ini memberikan kualifikasi kedokteran umum dan bedah sekaligus pada akhir program.
Rahmat tentu senang. Namun, terbayang biaya transportasi dan ongkos hidup selama kuliah di China yang pasti mahal. Rahmat lalu mencari jalan agar tetap bisa mengambil kesempatan yang telah diberikan. Sayang, setelah jalan itu didapat, Covid-19 merajalela sehingga dia tetap tidak bisa berangkat. Apalagi, China saat itu menjadi pusat penyebaran Covid 19.
Jalan meraih mimpi menjadi seorang dokter kembali terjal. Rahmat sempat berpikir untuk menyerah dan kembali ke desa. Tapi, orang tua dan saudara terus mendorong agar dia tetap kuliah.