“Alhamdulillah, usaha yang aku jalankan bisa membantu membiayai kebutuhanku dan mengurangi beban orang tua dan kakak yang ada di desa. Karena di kampus, aku tidak mendapatkan beasiswa,” sebutnya.
Di tengah beragam aktivitas yang dijalani, termasuk menjadi volunteer di salah satu NGO, Rahmat mendapat informasi ada program beasiswa bernama MOSMA Kementerian Agama. Dia mendapat informasi ini dari dosennya di Prodi Tadris Bahasa Inggris.
MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) merupakan salah satu program implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. MOSMA berbentuk program mobilitas fisik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri. Program ini berlangsung selama 1 semester dengan durasi maksimal 6 bulan. Melalui program ini, mahasiswa mendapatkan kredit yang dapat dikonversi ke dalam SKS (Satuan Kredit Semester) di kampus asal.
Kesempatan ini tidak Rahmat sia-siakan. Dia bertekad untuk meraih kembali kesempatan kuliah di luar negeri. Tes TOEFL diikuti dan alhamdulillah hasilnya diatas rata-rata. Lulus seleksi administrasi, Rahmat lanjut ke tes wawancara dengan bahasa Inggris.