IPOL.ID – Pembangunan stadion Jakarta Internasional Stadium (JIS) di kawasan Jakarta Utara terus menjadi sorotan.
Dinilai, pembangunan stadion sudah salah sejak awal. Termasuk, pembangunan Taman Ismail Marzuki (TIM).
“Terkait dengan masalah pengelolaan di TIM, JIS, Equestrian, dan Velodrome, memang saya mengakui bahwa ini salah sejak lahir,” ujarnya sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, Kamis (3/8) malam.
Joko menuturkan, harusnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ditugasi untuk membangun proyek infrastruktur milik Pemerintah DKI. Ia pun mencontohkan seperti pemerintah pusat perintahkan Adi Karya untuk proyek LRT Jabodebek.
“Jadi semestinya penugasan seperti halnya pemerintah pusat menugaskan Adi Karya membuat LRT Jabodebek itu tidak sama dengan Pemerintah DKI Jakarta di dalam memberikan penugasan,” tuturnya.
Salahnya kata dia, penugasan yang dilakukan Pemerintah DKI memberikan penyertaan modal daerah (PMD) pada BUMD yang diberi tanggung jawab, sampai akhirnya berpengaruh pada aset.
“Dan kemudian akhirnya aset dan sebagainya itu menjadi miliknya BPMD. Karena milik BUMD, sehingga ini membebani biaya pemeliharaan, kemudian biaya penyusutan,” paparnya.
Lebih lanjut, yang parahnya JIS bahkan TIM tidak dioperasionalkan dan dimanfaatkan secara maksimal, akhirnya menjadi beban korporasi, hingga menjadi tidak untung alias rugi.
“Sehingga, ini pengelolaan TIM, pengelolaan JIS, kita sedang bahas dan mudah-mudahan bisa menambah pendapatan daerah melalui dividen,” tutupnya.(Sofian)