IPOL.ID – Pemerintah AS meramalkan serangan balasan Ukraina akan mengendur dalam 6-7 pekan ke depan.
Menurut The Economist, ada perbedaan pendapat mengenai seberapa besar kemajuan yang dapat dicapai dalam jangka waktu tersebut. Salah satu sudut pandangnya adalah bahwa tentara Ukraina, yang telah mengerahkan sebagian besar pasukan cadangannya belum menembus garis pertahanan kedua pertahanan Rusia.
Serangan juga memakan banyak korban sehingga ada kemungkinan besar tidak akan berhasil. “Jika Anda melihat medan perang dalam waktu lima tahun, secara umum mungkin terlihat serupa,” artikel tersebut mengutip pernyataan seorang pejabat senior intelijen Amerika.
Meski begitu, The Economist juga mengutip pendapat Trent Maul, Direktur Analisis Badan Intelijen Pertahanan Amerika (DIA), yang tidak terlalu pesimistis. Menurut penilaiannya, tentara Ukraina konon memiliki “kemungkinan realistis”, sekitar 40-50% untuk mematahkan garis pertahanan Rusia yang tersisa pada akhir tahun ini.
Namun, ia memperingatkan bahwa terbatasnya amunisi dan memburuknya cuaca akan membuat hal ini “sangat sulit”. “Pejabat Amerika dan Ukraina gagal menghargai kedalaman pertahanan Rusia dan betapa sulitnya bagi Ukraina untuk ‘menembus’ mereka dengan baju besi,” tuturnya.