Tim ini juga menjelaskan tentang inovasi di bidang teknologi kesehatan yaitu pembuatan membran hemodialisis berguna untuk terapi cuci darah pada pasien gagal ginjal. Dengan bahan dasar limbah bulu ayam dan kitosan tersebut berguna sebagai membran hemodialisis.
Temuan
Penelitian ini akan menghasilkan berupa membran dialyzer alternatif dengan menggunakan polimer alami untuk membantu terapi hemodialisis di Indonesia. Sehingga dengan hasil yang ditemukkan tersebut dapat menjadi performa dan hemo kompatibilitas yang baik. Riset ini menargetkan adanya pengembangan dalam bidang biomaterial yang memanfaatkan tautan silang keratin bulu ayam (Gallus-gallus domesticus) dan kitosan menggunakan asam sitrat sebagai instrumen terapi hemodialisis.
“Penelitian kami ini juga salah satu bentuk penerapan point SDGs nomor tiga yaitu Good Health and Well-Being,” kata Jasa.
Penelitian ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam ilmu pengetahuan alam dan menjadi salah satu landasan teori dan dasar pengembangan biomaterial membran dialyzer berbahan keratin bulu ayam (Gallus-gallus domesticus), serta kitosan sebagai instrumen terapi hemodialisis.
Perbedaan dengan Riset Terdahulu
Jasa menjelaskan pada riset ini tentunya berbeda dengan membran komersil yang ada karena pada membran ini dikombinasi dengan tambahan kitosan sebagai anti-bakteri. Selain itu bahan baku riset ini memanfaatkan bulu ayam yang mudah didapatkan sehingga diharapkan adanya riset ini inovasi dalam bidang biomaterial ini terus berkembang dan berkelanjutan.