“Ini kan bisa 58 liter, nah seliter itu saya jual Rp11 ribu, biasanya kalau jual yang beras kelas ini (kelas rendah) Rp 9 ribuan, ini dampak dari kemarau panjang ini ngaruh sekali,” ungkap Fauzi.
Dijelaskannya, beras yang dia beli di Pasar Induk Beras Cipinang buat dijual lagi ke konsumen. Membeli beras saat ini 1 karung biasanya ada 48 liter ada yang 50 liter tapi biasanya beli 48 liter.
“Dan ini dalam satu bulan mungkin mereka sudah bisa sampai 50 kali pagi naik sore naik bosan juga saya,” keluhnya.
Senada disampaikan Firdaus, 54, selaku seorang pedagang sembako yang juga mengambil stock dari Pasar Induk Beras Cipinang menjelaskan, kenaikan harga beras dinilainya sangat cepat.
Terhitung per hari, kenaikan harga bisa melonjak hingga tiga kali.
“Ini dalam satu bulan mungkin mereka sudah bisa sampai 50 kali, pagi naik, sore naik, bosan juga saya, kenaikan itu drastis mulai dari kalau dari awal-awal itu contoh ada yang harga awal Rp500 ribu sekian, sekarang Rp600 ribu lebih,” beber Firdaus.
Kini, Firdaus berharap pemerintah dapat mencari solusi segera mengatasi kenaikan harga beras secara sigap.