Teknis kerja Subsatgas Anti Drone itu yaitu memantau pergerakan apabila ada drone yang terbang di area pengamanan dan venue KTT ASEAN, dalam radius sekitar 3 kilometer (Km).
Jika nanti ada drone terdeteksi mendekat dalam radius sudah ditentukan, tim Subsatgas Anti Drone akan memutus sinyal remote ke drone.
“Tapi jika terus semakin mendekat maka terpaksa akan ditindak dan diturunkan dengan memutus sinyal GPS,” tukasnya.
Pada hari pertama pengamanan, Ramadhan menambahkan, ada 3-4 drone yang terpantau terbang mendekati radius pengamanan. Namun, drone tersebut masih dimonitoring karena tidak terbang lebih mendekat ke area pengamanan.
“Kalau hari kedua ini belum termonitor adanya drone liar terbang di sekitaran area pengamanan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Subsatgas Anti Drone Polri ini mengamankan area ring 3 dan 4 KTT ASEAN. Sedangkan area ring 1 dan 2 sudah diback up Paspampres dan TNI AU.
“Sebelum melaksanakan penugasan kita berkoordinasi dengan Paspampres dan TNI AU yang menggunakan tim anti drone dalam pengamanan KTT ASEAN. Ring 1 dan 2 diback up rekan-rekan TNI kemudian ring 3 dan 4 diback up kami Brimob,” tutup Brigjen Ramadhan. (Joesvicar Iqbal)