IPOL.ID – Departemen Lingkungan Hidup Malaysia mengatakan bahwa angka Indeks Polutan Udara (API) yang tidak sehat di negara tersebut terkait dengan kebakaran hutan di Indonesia.
Hal itu menyusul kabut asap yang terjadi di Kuala Lumpur, Putrajaya, dan Negeri Sembilan, Jumat (29/9).
Mengutip The Straits Times, Sabtu (30/9), API di Kuala Lumpur mencatat rata-rata 154,5, dengan Cheras sebagai daerah yang terkena dampak terparah dengan angka 155 dan Batu Muda 153.
Sementara itu, Selangor mencatatkan rata-rata API sebesar 127,4, dengan Petaling Jaya yang paling parah terkena dampaknya yaitu 153 dan Klang yang paling sedikit terkena dampaknya yaitu 88.
Departemen Meteorologi menganggap tingkat API yang tidak sehat berada di antara 101 dan 200.
Putrajaya mencatat API rata-rata 117; Taiping, Perak, 131; dan Seberang Jaya, Penang, 110.
Pembacaan kabut asap mulai meningkat secara bertahap sejak pukul 5 pagi dan seterusnya.
Pusat Meteorologi Khusus Asean (ASMC) mengatakan bahwa kabut asap ini disebabkan oleh gumpalan asap di atas Sumatra yang tertiup ke arah barat laut oleh angin yang bertiup.
“Di bawah cuaca kering yang berkepanjangan, peningkatan aktivitas titik panas dan kondisi kabut yang meluas diperkirakan akan terus terjadi di daerah-daerah rawan kebakaran di Sumatera bagian selatan dan tengah serta Kalimantan bagian selatan,” katanya.
“Angin yang bertiup diperkirakan akan bertiup terutama dari arah tenggara.”
Departemen Lingkungan Hidup Malaysia menggemakan penilaian ASMC yang berbasis di Singapura, bahwa kebakaran hutan di Sumatera bagian selatan dan Kalimantan menyebabkan kabut asap lintas batas yang mempengaruhi pantai barat Semenanjung Malaya serta negara bagian Sarawak di bagian timur.
“Citra satelit dari National Oceanic and Atmospheric Administration mendeteksi 52 titik api di Sumatra, 264 titik api di Kalimantan, dan tidak ada titik api di dalam negeri (Malaysia),” ujar direktur jenderal departemen tersebut, Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, dalam sebuah pernyataan.
Ia mengatakan bahwa kondisi cuaca kering diperkirakan akan terus berlanjut di Sumatra bagian tengah dan selatan serta Kalimantan bagian selatan, dengan angin yang meniupkan kabut asap tebal ke arah barat laut.
“Namun, curah hujan di beberapa bagian Kalimantan bagian barat dapat membantu mengurangi titik-titik api dan kondisi berkabut,” tambahnya. (far)