IPOL.ID – Simpatisan Ganjar Pranowo yakni Mak Ganjar kembali menggagas kegiatan kreatif dan inovatif terhadap Emak-emak di seluruh Indonesia. Sebagai upaya memberdayakan masyarakat, khususnya kalangan Ibu.
Nah, menjadi fokus Mak Ganjar untuk mendorong kemandirian perempuan agar lebih berdaya. Kali ini, relawan Mak Ganjar memberikan edukasi dan pelatihan membuat kuliner lezat ‘satai ikan bandeng’.
Kegiatan tersebut digelar di Kampung Link Ciluit, Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (9/9). Menghadirkan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) satai bandeng, Hj Siti sebagai mentor.
Koordinator Wilayah Mak Ganjar Banten, Siti Hani menerangkan, satai ikan bandeng adalah kuliner khas Serang, Banten yang dibuat menggunakan rempah pilihan. Sehingga menciptakan harmonisasi rasa yang autentik.
“Kegiatan hari ini membuat sate (satai) bandeng itu kan ciri khas dari kuliner Banten ya, nah ini di sini kami kegiatannya di Cilegon, Provinsi Banten dan itu permintaan dari Emak-emak di sini,” kata Hani di Kampung Link Ciluit, Kota Cilegon, Sabtu (9/9).
Satai bandeng ini, lanjut Hani, terbilang unik. Sebab, daging ikan tersebut dikeluarkan dan dipisahkan dari duri. Lalu, daging dicampur adonan, dimasukkan lagi ke kulit ikan bandeng, dikukus dengan daun pisang, dan kemudian dibakar.
Kuliner olahan bandeng ini bisa jadi inspirasi peluang usaha bagi Emak-emak. Di samping itu, satai bandeng juga memiliki banyak manfaat untuk konsumsi keluarga. Karena kaya akan kalsium, protein dan fosfor.
“Tujuannya yaitu untuk menginspirasi supaya menjadikan peluang usaha dan Emak-emak bisa lebih produktif lagi, bisa membuka peluang bisnis dan juga bisa membantu perekonomian keluarga nih. Kalau Emak-emak bisa jualan sate bandeng ini,” ujar dia.
Hani mengatakan, modal awal yang diperlukan untuk membuat satai bandeng terbilang cukup kecil sekitar Rp30-35 ribu per kilogram berisi 2-4 ekor tergantung besarnya ikan bandeng.
Mak Ganjar bakal memberikan pendampingan usaha mulai dari desain kemasan hingga pemasaran produk bagi Emak-emak yang ingin memulai usaha satai ikan bandeng ini.
“Kalau yang saya tau itu sate bandeng satu kilonya isi empat. Satu kilo isi empat jadi si satenya itu dibikin sesuai berapa kepala ikan bandeng, satu sate bandeng itu bisa dijual sekitar Rp25/27 ribu gitu dengan keuntungan satu sate kisaran Rp5-7ribu rupiah,” ungkap dia.
“Yang pasti ke depannya juga kita kasih arahan bagaimana sate bandeng ini packagingnya lebih menarik dan juga cara pemasarannya seperti apa dan pastinya bisa melalui media sosial,” tambah dia.
Sementara, Marfu’ah, 41, salah satu peserta acara mengatakan, pelatihan itu menambah wawasan Emak-emak dalam membuat inovasi kuliner dari bandeng dan menumbuhkan semangat berwirausaha.
“Menarik banget kalau untuk saya, jadi sate bandeng itu biasa dikonsumsi sama orang-orang. Jadi kita juga bisa membuatnya, dijual buat tambah-tambah keuangan keluarga, bantu-bantu suami juga di rumah,” ucap Marfu’ah.
Pada kesempatan tersebut, Mak Ganjar Banten juga menyosialisasikan sosok pria berambut putih Ganjar Pranowo kepada Emak-emak setempat. Mulai dari figur, dan gaya kepemimpinannya selama dua periode memimpin Jawa Tengah. (Joesvicar Iqbal/msb)