Hal ini juga sejalan dengan arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang meminta agar pertumbuhan jumlah pelaku UMKM di ibu kota dapat diawasi dengan baik, serta pemberian dukungan melalui berbagai program yang dapat menunjang keterampilan dan kemandirian dalam usahanya.
“Sinergi lintas sektor yang terus kita bangun ini tidak lain agar usaha UMKM di Jakarta dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik. Tentu saja, hal ini menjadi semangat bagi kami untuk bisa terus mendampingi dan membantu mereka dalam perjalanan usahanya hingga bisa naik kelas,” imbuh Ratu.
Hingga Sabtu (9/9) malam, data dari Dinas PPKUKM mencatat sebanyak 42.444 peserta telah melakukan reaktivasi Jakarta Entrepreneur. Sementara lainnya, yaitu sebanyak 235.369 peserta telah mengikuti pelatihan, pendampingan 215.404 peserta, perizinan 199.822 peserta, pemasaran 58.134 peserta, pelaporan keuangan 40.207 peserta, dan permodalan sebanyak 8.708 peserta.
Dinas PPKUKM juga telah menyusun berbagai strategi guna mencari peluang peningkatan ekonomi, di antaranya penggunaan sistem e-order dan kegiatan business matching. Sampai saat ini, omset penjualan produk peserta Jakarta Entrepreneur pada e-order telah mencapai Rp 277 milyar lebih.(Sofian)