IPOL.ID – Rusia siap melakukan pembicaraan mengenai Ukraina, namun tidak akan mempertimbangkan usulan gencatan senjata apa pun. Sebab Moskow sudah pernah ditipu.
“Kami bekerja dalam situasi nyata yang telah berkembang. Pada bulan Maret dan April 2022 ada negosiasi, semuanya sudah diparaf. Tapi dua hari kemudian ada Bucha (peristiwa di Kota Bucha, Ukraina) , karena, menurut saya, seseorang di London atau Washington tidak ingin perang ini berakhir,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, melansir TASS, Minggu (24/9).
Diplomat tertinggi di Rusia tersebut menyapaikan hal tersebut saat konferensi pers seusai sesi ke-78 Majelis Umum PBB.
“Itulah sebabnya sekarang, ketika kami mendengar tentang perundingan, (Presiden Rusia Vladimir) Putin mengomentarinya, dia berkata dengan sangat jelas, ya, kami siap untuk melakukan perundingan, tetapi kami tidak akan mempertimbangkan usulan gencatan senjata apa pun. Karena kami sudah melakukannya, pernah mempertimbangkannya sekali, tapi Anda menipu kami,” kata Lavrov.
Ia menekankan bahwa Barat telah melarang Kiev untuk bernegosiasi dengan Moskow. “Kami tidak hanya siap, kami sepakat untuk bernegosiasi, kami mencapai kesepakatan pada April 2022. Dan setelah itu, sejauh yang saya pahami, Zelensky diberitahu karena mereka setuju begitu cepat, mari kita habiskan mereka,” katanya.
Sebelumnya, Lavrov mengatakan, semakin lama Kiev menunda perundingan dengan Moskow, maka akan semakin sulit untuk melakukan perundingan nantinya.
Menurutnya, langkah pertama untuk melakukan kontak semacam itu adalah penghapusan dekrit Zelensky yang melarang dialog dengan Moskow.(ahmad)