IPOL.ID-Atlet wushu asal klub Rajawali Sakti, Pluit, Jakarts, menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Martial Arts Games (IMAG) 2023 di GOR Pajajaran Bogor, Jawa Barat.
Tercatat, 11 atlet wushu binaan Rajawali Sakti asuhan Herman Wijaya berhasil membawa pulang medali dan lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 mendatang.
Dari nomor Sanda, empat atlet wushu Rajawali Sakti yang membawa nama DKI Jaya, memastikan diri lolos ke PON 2024 setelah maju ke babak final di laga IMAG 2023 yang juga Babak Kualifikasi(BK) PON 2024.
Keempat atlet itu masing-masing, di bagian putra, Vicky AD Siahaan kelas 75kg, Boston Siagian kelas 56kg. Sedangkan di bagian putri, Bella Aprillia (60kg), dan Acut Syahrianwiyah(-56kg).
Sedangkan di nomor Taolo, atlet-atlet muda Rajawali Sakti juga berhasil lolos diantaranya, Kenneth Christovani Wijaya dengan membawa pulang 1 perak dari golok dan 1 perunggu dari toya, Josh Tiesto Tanto , 1 emas dari Nan Chien dan 1 perak dari Nan Guan, Carson Sasmita meraih 1 emas dari Woodien Dummy Wingchun, Arya Gita Sentosa meraih 1 emas (Nandao).
Sedangkan di bagian putri, Salwaa Shana Azalia 1 perak dan perunggu(Taiji Jian), Ivana Beatrice Lestisio meraih 2 perunggu dari nomor Gun Shu, Andrea Simon 2 perak dari nomor Qiang Shu, Kinar meraih perak (Woddien Dummy Wingchun), serta Akni berada di peringkst empat (Nan Quan).
Pemilik Klub Wushu Rajawali Sakti, Herman Wijaya mengaku puas dengan pencapaian para atlet binaannya di ajang IMAG 2023 itu.
“Mereka adalah atlet-atlet muda yang baru saja selesai tampil di Pekan Olahraga Pelajar Nasional(Popnas) Agustus, dan kemudian saya terbangkan ke China untuk menimba ilmu pada 15 September dan kemudian pada 14 Oktober mereka kembali ke Jakarta untuk tampil di IMAG 2023,” papar Herman Wijaya ketika ditemui di GOR Pajajaran Bogor, Jawa Barat, Kamis(16/10).
Menurutnya, dalam IMAG 2023 yang juga BK PON 2024 ini, ia tidak membebani target muluk-muluk kepada para atlet mudanya.
“80 persen atlet Rajawali Sakti yang tampil membela DKI Jaya masih sangat muda. Kami targetkan mereka yang penting lolos PON dulu, sambil mempelajari kekuatan lawan,” ungkap Herman Wijaya.
Ia juga mengatakan, menghadapi PON 2024 mendatang, pihaknya harus berbenah diri lagi. Terutama fisik, mental, dan teknik.
“Mereka harus bersaing ketat dengan para atlet senior di PON nanti. Untuk itu, mereka harus ditempa lagi menghadapi PON nanti,” paparnya lagi.
Ia juga menyarankan agar kedepannya pertandingan setiap cabang olahraga di ajang PON dibatasi usianya.
“PON seharusnya ada jenjang usia. Lihat saja di Malaysia mereka sudah membatasi usia atlet yang tampil di PON mereka. Ini penting agar kaderisasi berjalan dengan baik,” harap Herman Wijaya. (bam)