IPOL.ID – Jajaran Pemkot Jakarta Timur terus berupaya untuk memajukan dan meningkatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Jumat (27/10).
Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Administrasi Jakarta Timur, Diah Anwar, melakukan live shoping Jumat Beli Lokal (JBL) di Galeri Dekranasda, Blok A, Kantor Walikota Jakarta Timur, Jumat (27/10).
Kegiatan live JBL melalui kanal Youtube dan Tokopedia secara live merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur untuk membangkitkan ekonomi, khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat pandemi Covid-19 mengalami kontraksi ekonomi.
Wali Kota Anwar mengajak masyarakat untuk membeli produk-produk lokal di JBL. Hal itu dilakukan demi membantu memberdayakan kurang lebih 62.000 pelaku UMKM di Jakarta Timur menjual berbagai macam produk seperti kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan.
“Upaya apapun kita lakukan untuk memajukan ekonomi Jakarta Timur terutama UMKM, Saya harapkan warga Jakarta Timur mendukung upaya kami dengan berbelanja di Jumat Beli Lokal sampai dengan 30 Oktober,” ujar Anwar, Jumat (27/10).
Anwar menambahkan, selain dijual secara online melalui e-commerce, produk-produk JBL juga dipasarkan secara offline di beberapa gerai JakPreneur. Secara online, pengukuran pendapatan dan peningkatan ekonomi dapat diukur akurat, karena pemasaran difasilitasi Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Timur.
Kegiatan JBL sendiri sudah berlangsung selama dua tahun dan efek perkembangannya secara ekonomi dapat dirasakan di Jakarta Timur.
“Alhamdulillah sejauh ini, contohnya tahun lalu cuma 3.000 sekian aktif, bulan demi bulan bertambah terus, karena mereka (pelaku UMKM) sudah merasakan manfaatnya. Saat ada kegiatan saya wajibkan harus ada bazaar JakPreneur, di manapun, karena dari pemerintah sudah menyiapkan tenda-tenda per-Kecamatan dan gratis,” ungkap dia.
Sementara itu, Endang Eko Diwati, pelaku UMKM binaan Jakpreneur Kecamatan Pulogadung, tampil dalam kegiatan live JBL, ikut memasarkan bir pletok miliknya. Minuman khas Betawi itu diolah Endang menjadi bubuk yang bisa bertahan lima sampai enam bulan.
“Biasanya saya membuat bir pletok ini bentuk cair, hanya yang cair itu tidak awet. Akhirnya saya coba-coba akhirnya saya menemukan seperti ini yang berbentuk serbuk ini awet 5-6 bulan dan cocok dikirim ke luar kota,” jelas Endang.
Dia mengaku sejak 2019 sudah mengikuti pembinaan JakPreneur, dan merasakan manfaatnya dalam peningkatan ekonomi keluarganya. Dia bisa meraup pendapatan Rp5-6 juta per bulan dari menjual bir pletok bubuk.
“Kalau omset sekitar Rp5-6 juta, kadang bisa lebih, jadi bisa tingkatkan ekonomi keluarga saya,” pungkas Endang. (Joesvicar Iqbal)