Anwar menambahkan, selain dijual secara online melalui e-commerce, produk-produk JBL juga dipasarkan secara offline di beberapa gerai JakPreneur. Secara online, pengukuran pendapatan dan peningkatan ekonomi dapat diukur akurat, karena pemasaran difasilitasi Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Timur.
Kegiatan JBL sendiri sudah berlangsung selama dua tahun dan efek perkembangannya secara ekonomi dapat dirasakan di Jakarta Timur.
“Alhamdulillah sejauh ini, contohnya tahun lalu cuma 3.000 sekian aktif, bulan demi bulan bertambah terus, karena mereka (pelaku UMKM) sudah merasakan manfaatnya. Saat ada kegiatan saya wajibkan harus ada bazaar JakPreneur, di manapun, karena dari pemerintah sudah menyiapkan tenda-tenda per-Kecamatan dan gratis,” ungkap dia.
Sementara itu, Endang Eko Diwati, pelaku UMKM binaan Jakpreneur Kecamatan Pulogadung, tampil dalam kegiatan live JBL, ikut memasarkan bir pletok miliknya. Minuman khas Betawi itu diolah Endang menjadi bubuk yang bisa bertahan lima sampai enam bulan.