Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al-Qur’an dan Alhadits Rijal Ahmad Rangkuty, mengungkapkan, hasil survei tersebut menjadi bahan evaluasi bersama untuk penguatan dan inovasi program di bidang literasi dan pembelajaran Al-Qur’an di masyarakat.
Ia berharap, masyarakat muslim terus membangun kesadaran bersama demi membumikan ajaran Al-Qur’an melalui rajin membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Mengamalkan Al-Qur’an tidak hanya melalui tafsir tunggal, melainkan juga beragam tafsir dari ulama yang berkompeten,” harap Rijal.
Berdasarkan hasil survei, skor Indeks Literasi Al-Qur’an di Indonesia berada di angka 66,038. Survei juga menunjukkan bahwa responden mengenali huruf dan harakat Al-Qur’an (61,51%), mampu membaca susunan huruf menjadi kata (59,92%), mampu membaca ayat dengan lancar (48,96%), dan membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai tajwid (44,57%). Responden yang belum memiliki literasi baca Al-Qur’an sebesar 38,49%.
Survei ini juga menemukan sebanyak 11,3% responden tidak memiliki Mushaf Al-Qur’an di rumahnya. Peran Penyuluh Agama berdampak dengan skor 78,2 bagi masyarakat yang mengikuti Program Penyuluhan Literasi Al-Qur’an.