IPOL.ID – Puluhan unit rumah warga di Jalan Kayu Jati V, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, ludes kebakaran pada Kamis (19/10) sekitar pukul 00.15 WIB. Warga korban kebakaran kini mengungsi sementara waktu.
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, kebakaran diduga akibat pembakaran obat nyamuk dari satu rumah warga.
“Keterangannya ada seorang warga membakar obat nyamuk lalu diberi kipas angin agar asap menyebar ke seluruh ruangan,” kata Gatot di kawasan Pulogadung, Kamis (19/10).
Nahas, bara obat nyamuk tersebut justru membakar kertas yang digunakan sebagai alas abu, sehingga dalam waktu singkat amukan api membesar tidak terkendali.
Warga sekitar sempat berupaya melakukan pemadaman menggunakan sumber air terdekat dari lokasi, namun upaya tak berhasil karena api menjadi semakin membesar hingga menjalar.
“Total luas area 20 rumah warga yang terbakar sekitar 1.400 meter persegi. Pemadaman kita kerahkan 16 unit mobil pompa berikut 80 personel ke lokasi,” ujarnya.
Butuh waktu nyaris tiga jam bagi jajaran Damkar Jakarta Timur hingga akhirnya proses pemadaman dimulai sejak pukul 00.22 WIB, dinyatakan rampung pukul 02.54 WIB.
Tidak ada korban dalam peristiwa itu, namun akibat kebakaran puluhan Kepala Keluarga (KK) warga di Jalan Kayu Jati V terdampak kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya.
“Untuk kerugian materil sekitar Rp1,8 miliar,” tukas Gatot.
Sementara, Lurah Rawamangun, Heri Kurniawan menerangkan, akibat kebakaran tersebut sebanyak 26 KK terdiri dari 95 jiwa mengungsi karena rumah mereka ludes diamuk api.
Berdasar pendataan pihak Kelurahan Rawamangun, tercatat sebanyak 17 rumah warga terbakar dan 10 di antaranya mengalami kerusakan berat.
“Namun tidak semua mengungsi ke posko pengungsi, sebagian mengungsi di rumah kerabat. Untuk lokasi posko berada di Taman Posyandu RW 4, Jalan Kayu Jati V,” ungkap Heri, Kamis.
Selama berada di posko pengungsian itu, warga terdampak kebakaran mendapat bantuan makanan siap saji dari Sudin Sosial dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur.
Rencananya posko pengungsian untuk warga korban kebakaran akan dibuka selama tujuh hari sesuai masa tanggap darurat bencana, dan akan diperpanjang bila masih dibutuhkan.
“Dari total warga yang rumahnya terdampak kebakaran di antaranya ada dua bayi, satu anak berkebutuhan khusus. Enam anak SD, lima anak SMP, dan empat anak SMK,” tukas Heri.
Bantuan kebutuhan sandang, dan perlengkapan sekolah warga selama berada di posko pengungsian akan diberikan Sudin Sosial Jakarta Timur secara bertahap.
Sementara itu, Plt Kepala Sudin Sosial Jakarta Timur, Abdul Salam menambahkan, pada tahap awal pagi tadi pihaknya sudah menyerahkan bantuan 27 matras, 27 selimut, 27 handuk, 27 daster, lima perlak bayi, 27 mukena.
“Lalu 10 handuk bayi, 18 sandal, 30 kain sarung, empat lusin popok bayi, 20 selimut bayi, 10 bra, 28 kaos, 18 baju bayi, delapan pcs celana dalam pria, enam pcs celana dalam wanita,” jelas Salam.
Kemudian 23 pampers dewasa, 12 pampers bayi, 54 sampo, 27 sabun mandi, 51 pasta gigi, 27 sikat gigi, 60 pembalut, serta 150 boks makanan siap saji, dan 150 air mineral.
Untuk logistik makanan dan minuman akan diberikan tiga kali, yakni pagi dan siang dari Sudin Sosial Jakarta Timur, sementara untuk makan malam diberikan PMI Jakarta Timur.
“Tadi bantuan awal sudah diserahkan melalui Ketua RT dah Ketua RW setempat, warga, dan tokoh masyarakat. Selama masa tanggap darurat bencana kita berikan bantuan ke warga,” tutup Salam. (Joesvicar Iqbal)