IPOL.ID – Gerakan anak muda atau milenial dan gen Z bertajuk ‘Pesta Kita’ menaruh harapan kepada pengusaha Erick Thohir untuk membawa ide dan gagasan peran generasi muda dalam proses kemajuan bangsa.
Sedianya giat Pesta Kita diinisiasi oleh generasi muda yang mengantongi ide dan gagasan mendukung visi Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga Ketua Umum PSSI.
Dalam Perayaan Launching dan Deklarasi Pesta Kita di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Minggu (15/10) dihadiri 1.000 peserta anak muda khususnya untuk mendengarkan berbagai diskusi inspiratif yang dibagikan oleh para pelopor muda.
Mereka pun berpartisipasi dalam deklarasi generasi muda, serta berjejaring dengan berbagai komunitas.
Para Pelopor muda dalam berbagai bidang angkat bicara dalam acara itu, diantaranya Rian Fahardhi (Bidang Suara Pemuda), Eva Alicia (Bidang Ekonomi Kreatif), Ranggaz Laksmana (Bidang Wirausaha), Kevin Nguyen (Bidang Pemuda dan Politik), Meisya Sallwa (Bidang Pendidikan).
Kemudian Adinda Cresheila (Bidang Pemberdayaan Perempuan), Anggara Wicitra Sastroamidjojo (Bidang Pemuda dan Politik), Rhaka Ghanisatria (Bidang Kesehatan Mental), Ananza Prilli (Bidang Kesehatan Mental), dan Dinno Ardiansyah (Bidang Suara Pemuda).
Inisiator gerakan Pesta Kita, Dinno Ardiansyah menuturkan, Erick Thohir sudah membuktikan bahwa anak muda sebagai subjek, bukan objek melalui dukungannya terhadap gerakan-gerakan positif anak muda.
Seperti terselenggaranya acara ini, ribuan anak muda berkumpul menyatakan dukungan dan menitipkan harapan kepada Erick Thohir sebagai figur yang menjadi jembatan anak muda di masa depan. Dinno menekankan perlunya kerjasama antara generasi muda.
“Kami, generasi muda, merasa pentingnya membangun jembatan, menciptakan ruang diskusi, dan menjembatani kesenjangan antargenerasi. Kami ingin memberikan suara kami, menyampaikan pendapat, dan mengambil tindakan untuk kemajuan bangsa ini,” kata Dinno saat kegiatan ‘Pesta Kita Bukan Kami Tapi Kita’ di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (15/10).
Deklarasi ‘Pesta Kita’ dilakukan Dinno bersama para pelopor lainnya. Sebuah inisiatif gerakan menjembatani figur yang dipercaya pemuda yang merasakan, dan menjembatani mereka kepada figur tadi (Erick).
“Adanya ketimpangan, akses, dengan beberapa misi yang ada. Artinya ini menjadi wadah kita. Jadi teman-teman muda yang punya ide dan gagasan, kita terbuka dan akan menyalurkannya ke Pak Erick, pesta gagasan ini untuk semua anak muda,” ujar Dinno.
“Pak Erick Thohir adalah figur (pemimpin) yang kami percayai untuk menjawab tantangan tersebut,” tambahnya.
Salah satu Pelopor dalam Pesta Kita, Adinda Cresheila bertekad untuk menciptakan dampak positif, terutama dalam mengatasi ketidaksetaraan gender.
“Generasi muda perlu bekerja sama dan berani menyuarakan pendapat. Di masa depan, perempuan harus dapat sepenuhnya mengakses hak-hak mereka, termasuk hak atas pendidikan dan partisipasi penuh dalam kepemimpinan. Di Pesta Kita, ada wadah buat kita untuk mencapai tujuan ini,” ucap Adinda.
Pesta Kita adalah sebuah gerakan anak muda berbasis isu dan dampak yang percaya pada figur Pak Erick Thohir. Kedepannya akan banyak program yang akan dinisiasi Pesta Kita untuk memajukan semangat anak muda dalam berkarya.
Dalam kesempatan sama, Rhaka Ghanisatria memiliki filosofi koma, dirinya menyemangati para milenial agar tidak selalu patah arang dalam berkegiatan maupun dalam membangun usahanya.
Rhaka menyampaikan, kalau tidak sakit, tidak ditempa kegagalan maka seseorang tidak akan tumbuh.
“Ketika kita gagal sekali tidak apa-apa, tetapi jangan gagal untuk kedua kalinya,” ujarnya menyemangati milenial.
Sementara itu, Rian Fihardhi menambahkan, tidak penting asal seseorang dari mana, yang penting punya bekal, jadilah gelas yang terus kosong dan akan terisi dimana saja. Terpenting jangan pernah hakimi proses teman-teman/seseorang.
“Kembali keakar dan bukalah diri dengan menekankan adaptasi. Karena orang yang bisa bertahan bukanlah orang yang cerdas dan kaya, tetapi mereka yang bisa teradaptasi dan mempunyai prinsip serta selalu konsisten,” tutup Rian. (Joesvicar Iqbal)