IPOL.ID – Korea Utara (Korut) pada Jumat (13/10) membantah bahwa senjatanya digunakan oleh Hamas dalam serangan terhadap Israel, dan mengatakan jika klaim yang dibuat dalam beberapa laporan media merupakan upaya Washington untuk mengalihkan kesalahan atas konflik tersebut dari dirinya sendiri ke negara ketiga.
Para ahli militer mengatakan minggu ini bahwa foto-foto dari konflik tersebut menunjukkan bahwa para militan Hamas mungkin menggunakan senjata Korea Utara, termasuk kemungkinan granat berpeluncur roket F-7.
Ada laporan bahwa Hamas menggunakan F-7 selama beberapa tahun, kata Bruce Bechtol, seorang profesor di Angelo State University di Texas, yang telah melakukan penelitian tentang penjualan senjata Korea Utara.
“Ini bisa jadi merupakan pasokan baru atau dari pengiriman sebelumnya sejak tahun 2009,” katanya, seraya menambahkan bahwa bagaimanapun juga, senjata-senjata itu kemungkinan besar mengambil rute tidak langsung ke Hamas dari Korea Utara melalui Iran atau Suriah.
Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, menyebut klaim bahwa senjatanya digunakan dalam serangan tersebut sebagai “rumor yang tidak berdasar dan palsu”.
“Ini tidak lain adalah upaya untuk mengalihkan kesalahan atas krisis Timur Tengah yang disebabkan oleh kebijakan hegemoni yang salah dari Amerika Serikat ke negara ketiga dan dengan demikian menghindari kritik internasional yang terfokus pada kekaisaran kejahatan,” kata KCNA dikutip Reuters.
Menurut peneliti Eropa, Joost Oliemans dan Stijn Mitzer, F-7 mudah dikenali dari RPG serupa dari pita merah di sekitar hulu ledak. Pita merah tersebut terlihat pada foto-foto yang dibagikan oleh Pasukan Pertahanan Israel dan akun media sosial lainnya.
F-7, serta sejumlah kecil peluru kendali anti-tank Bulsae-2 Korea Utara (ATGM), terlihat digunakan oleh Hamas dalam bentrokan tahun 2021, demikian ungkap para peneliti pada saat itu.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada hari Kamis mengatakan bahwa ia tidak dapat mengkonfirmasi laporan tentang sumber roket yang digunakan oleh Hamas.
Strategi keamanan Amerika Serikat di berbagai tempat di dunia termasuk semenanjung Korea tidak akan terpengaruh oleh krisis Israel-Hamas, Kirby menambahkan.
Media pemerintah Korea Utara pada awal pekan ini menyalahkan Israel atas terjadinya pertumpahan darah di Gaza.
Konflik Israel-Palestina terbaru dimulai pada akhir pekan lalu dengan serangan mendadak oleh Hamas, yang merupakan serangan paling mematikan oleh kelompok militan Palestina dalam sejarah Israel. (far)