Hasani menjelaskan dengan pengembangan alat deteksi kebakaran memungkinkan deteksi dini dan pemantauan secara mandiri. Apa yang dikembangkan Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) UGM diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong tindakan pencegahan tepat waktu.
“Tentu saja pada akhirnya akan memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi dampak ekologis dan ekonomi dari kebakaran hutan dan lahan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hasani memaparkan prototype Saveforest.ai berupa electronic-nose menggabungkan mikrokontroller Teensy 4.0 sebagai pemroses data sensor dan Raspberry Pi untuk menjalankan algoritma AI serta mengirimkan data realtime ke database server. Alat ini memanfaatkan thermal camera untuk mendeteksi titik panas, lalu sensor gas akan melakukan validasi terjadinya kebakaran dan jenis tanah yang terbakar.
Prototype akan terhubung dengan dashboard Saveforest.ai berbasis web yang dibuat menggunakan NodeJs pada backend dan ReactJs pada frontend. Metode komunikasi yang digunakan pada backend dan frontend menggunakan MQTT sehingga didapatkan sistem publish dan subscribe dari frontend dan backend. Data yang sudah diproses akan ditampilkan pada dashboard dari GCS untuk dilakukan monitoring.