Sementara, Kepala Terminal Lintasan Lebak Bulus, Iman Syafril menjelaskan, keributan terjadi lantaran adanya miss komunikasi diantara kedua belah pihak.
Satu sisi pihaknya telah melakukan koordinasi dengan para pengurus bus AKAP akan ada pengukuran kilometer dan pelafalan lintasan dari Jaklingko.
Ditambahkannya, informasi itu disampaikan agar pengurus PO bus AKAP memahami jika ada mobil Jaklingko yang melintas di area terminal Lebak Bulus. Namun di lapangan mobil Jaklingko bukan hanya melintas, tapi masuk secara beriringan ke Terminal Lebak Bulus hingga menimbulkan perdebatan.
“Jadi tadi kan pagi-pagi dari pengurusnya sudah ngobrol sama saya, rembuk ada rencana mau ada pengukuran kilometer, sama pelafalan rute pramudia driver. Tadi pagi disepakati hanya melintas saja, tahu-tahu masuk,” ujar Iman pada wartawan, Kamis (12/10).
Dia menerangkan, pengurus PO Bus AKAP tak terima jika mobil Jaklingko masuk ke terminal lantaran lahan terminal yang terbatas. Mereka menilai mobil Jaklingko tersebut bakal mengetem di Terminal Lintasam Lebak Bulus meski sejatinya mobil itu masuk ke terminal hanya untuk melintas saja.