Menutup ACMF International Conference 2023, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menyampaikan bahwa Pasar Modal berperan penting dalam mencapai tujuan iklim karena diperlukan sejumlah besar investasi dan pendanaan untuk menuju target dimaksud.
“Melalui mobilisasi dan alokasi pembiayaan, pasar modal diharapkan dapat melengkapi pinjaman bank dan investasi publik. Dalam rangka mencapai hal ini di tingkat regional, upaya-upaya perlu diselaraskan.
Pihak berwenang di masing-masing regional harus bekerja sama untuk merancang serta menerapkan kerangka peraturan bersama di luar batas negara. Diskusi ACMF merupakan bukti nyata upaya ini,” kata Hasan.
Dalam pertemuan ACMF Chairs Meeting pada Senin (16/10) juga dilakukan penyerahan Keketuaan ACMF dari regulator Pasar Modal Indonesia, OJK ke Lao Securities Commission Office (Lao SCO) sebagai Ketua ACMF 2024 dan Securities Commision Malaysia sebagai Wakil Ketua.
ACMF dibentuk tahun 2004 di bawah naungan forum Menteri Keuangan ASEAN yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam Central Bank (BDCB), Securities and Exchange Regulator of Cambodia (SERC), Indonesia Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan/OJK), Lao Securities Commission Office (Lao SCO), Securities Commission of Malaysia (SCM), Securities and Exchange Commission of Myanmar (SEC Myanmar), Securities and Exchange Commission of Philippines (SEC Philippines), Monetary Authority of Singapore (MAS), Securities and Exchange Commission of Thailand (SEC Thailand), dan State Securities Commission of Vietnam (SSC Vietnam).
Tujuan ACMF adalah mengembangkan Pasar Modal di kawasan ASEAN dengan fokus pada harmonisasi kerangka pengaturan dalam rangka mencapai integrasi Pasar Modal yang lebih baik di ASEAN. (ahmad)